My Profile

Foto saya
I am a courious woman. Always try to postive thinking. It will controling our emotion everytime. It makes our relationship better. And also we can show our inner strenght and inner beauty 'coz w have more stabil soul and sense. We need more happy and less anger. How do we make it so real? The answer : We are depend on our environment. And the major key for 'refreshing' ur mind is 'show your love.' Oh... I'll tell u that I very interset in art, include : singing, painting, writing. And I think cooking is one kind of art too.

Guest Book

Kamis, 28 Oktober 2010

DIET YANG BENAR (Part 2)

Right way of diet....





gambar : http://mchb.hrsa.gov/whusa04/pages/ch2.htm


Diet Selalu Dikaitkan Dengan Obesitas dan Kegemukan

Menurut WHO, kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai : ‘Akumulasi lemak normal atau kelebihan lemak yang dapat mengganggu kesehatan. Indeks masa tubuh merupakan indeks sederhana yang umum digunakan. klasifikasi kelebihan berat badan dan obesitas dalam populasi dewasa dan individu. IMT didefinisikan sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter. Menurut WHO, definisi gemuk secara umum adalah IMT lebih dari 25, dan obesitas sebagai IMT lebih dari 30. Fakta tentang kelebihan berat badan dan obesitas proyeksi terbaru WHO menunjukkan bahwa secara global pada tahun 2005 :
o    Sekitar 1,6 milyar orang dewasa (usia 15 +) kelebiharn berat badan.
o    Sedikitnya 400 orang dewasa obesitas.
Proyeksi-proyeksi lebih lanjut WHO pada tahun 2015, sekitar 2,3 milyar orang dwasa akan kelebihan berat badan, dan 700 juta akan menderita obesitas. Sedikitnya 20 juta anak di bawah usia 5 tahun yang kelebihan berat badan secara global pada tahun 2005.
Setelah dianggap sebagai masalah hanya di negara-negara berpenghasilan tinggi, kegemukan dan obesitas sekarang secara dramatis meningkat pula di negara-negara berpenghasilan menengah, khususnya di perkotaan.
Apa yang menyebabkan kelebihan berat badan? Penyebab mendatasar dari obesitas dan kegemukan adalah ketidakseimbagan energi antara kalori yang dinonsumsi di satu sisi, dan kalori yang dikeluarkan di sisi lain. Kelebihan berat badan dapat didistribsikan pada sejumlah faktor :
o    Perubahan dalam diet terhadap peningkatankonsumsi makanan padan energi tinggi lemak dan gula, tetapi rendah vitamin, mineral, dan zat mikro lainnya.
o    Kecenderungan terhadap penurunan aktivitas fisik karena sifat menetap semakin banyak, bentuk-bentuk pekerjaan saat ini, perubahan transportasi cepat, dan urbanisasi menng
Apa konsekuensi kesehatan umum untuk kegemukan dan obesitas? Kegemukan dan obesitas mengarah pada konsekuensi kesehatan yang serius Resiko semakin meningkat seiring dengan meningkatnya IMT. Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah sekarang menghadapi beban ‘ganda’ penyakit :
Sementara menangain penyakit menular dan kurang gizi, pada saat yang sama negara mengalami peningkatan resiko penyakit kronis, seperti obesitas dan kegemukan. Khususnya di perkotaan.
Tidak jarang pula kita menemukan orang kurang gizi dan obesitas dalam negara yang sama, komunitas yang sama, bahkan di dalam rumah tangga yang sama!Beban ganda kini disebabkan oleh tidak memadainya gizi bayi dan anak muda diiuti oleh paparan tinggi lemak, padat energi, makanan miskin mikronutrisi, dan kurangknya aktivitas fisik.
Bagaimana kegemukan dan obesitas dapat dikurangi? kegemukan dan obesitas, serta penyakit kronis yang berkaitan dengan itu, sebagian besar dapat dicegah. Di tingkat individu, orang bisa melakukan :
§   Pencapaian keseimbangan energi dan berat badan yang sehat.
§   Membatasi asupan energi dari total lemak dan melakukan perubahan konsumsi lemak dari lemakjenuh menjadi lemak tak jenuh.
§   Membatasi asupan gula
§   Meningkatkan aktivitas fisik, minmal olah raga 30 menit perhari, melakukan aktivitas harian dengan intensits sedang, dan aktivitas lainnya mungkin diperlukan untuk mengendalikan berat badan.
Pelaksanaan rekomendasi WHO ini memerlukan komitmen—bahkan komitmen dari pemerintah juga untuk memperbaiki pola hidup warga negaranya—yang berkelanjutan dan kerjasama dari berbagai pihak, umum dan swasta. Pemerintah, mitra internasional, masyarakat sipil, dan organisasi non pemerintah, serta sektor swasta memiliki peran vital dalam membentuk lingkungan yang sehat dan membuat pilihan makanan sehat yang terjangkau dan mudah diakses. Makanan jenis itu terutama sekali penting bagi mereka yang rentan, seperti masyarakat-masyarakat miskin, anak-anak yang memiliki pilihan terbatas pada makanan yang mereka makan, dan lingkungan tempat mereka tinggal. Inisiatif industri makanan untuk mengurangi lemak, gula, dan garam dalam makanan olahan. Inovasi semacam itu penting supaya konsumen benar-benar terlindungi, sehat,  makanannya bergizi, dan untuk mempercepat keuntungan kesehatan di seluruh dunia.
Diadopsi oleh Majelis Kesehatan Dunia pada tahun 2004, strategi Global WHO dalam Diet, Aktifitas Fisik, dan Kesehatan menjelaskan tindakan yang diperlukan untuk mendukung penerapan diet sehat dan aktivitas fisik secara teratur. Strategi ini diserukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan di tingkat global, regional, dan tingkat lokal yang bertujuan untuk mengakibatkan penurunan signifikan dalam prevalensi penyakit kronis dan faktor resiko bersamaan dengan diet sehat dan aktivitas fisik. WHO bekerja yang bekerja pada diet dan aktivitas fisik merupakan bagian dari pencegahan penyakit secara keseluruhan.
Kita semua, dimanapun berada, perlu ikut berpartisipasi dalam pencegahan danpenurunan angka kegemukan dan obesitas. Negara perlu melakukan pengawasan perdagangan lintas negeri secara lebih ketat. (sumber : WHO)






DIET YANG BENAR (Part 1)


Right way of diet...Harus Tahu Kebutuhan Kita!


Diet yang kita kenal, pemahaman di masyarakat awam, adalah 'sengaja mengurangi makan supaya berat badan turun'. Namun, sebenarnya kita melakukan diet setiap hari--ketika kita mengonsumsi nasi, sayur-sayuran, buah, dan lain-lainnya. Sebenarnya kalau dipikir-pikir, diet itu adalah pengaturan makanan kita sehari-hari dengan tujuan tertentu. Misalnya : diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan, diet rendah gula untuk penderita diabetes, diat rendah garam untuk penderita hipertensi, diet tinggi kalori untuk yang ingin gemuk, dan sebagainya. Bagaimanapun juga, jenis diet papun yang dipilih, hendaknya kita tetap memperhatikan keseimbangan kebutuhan nutrisi tubuh. 


Budaya Makan dan Status Sosial

 Diet atau makan bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan biologi kita saja, tetapi kultur dan sosial lebih penting pengaruhnya terhadap pola diet kita. Tiap orang dari kita, yang memiliki status sosial dan budaya berbeda, pasti memiliki cara ber-diet yang berbeda pula.
Yang paling utama dan pertama, diet/makan digunakan sebagai obat lapar. Urusan perut ini selalu ada kaitannya dengan kenikmatan. Tiap golongan, suku bangsa, bahkan antara individu satu dengan yang lain, memiliki kesukaan akan suatu makanan. Makanan di wilayah tropis berbeda dengan makanan di daerah sub tropis. Makanan di wilayah tropis dan yang mendekati tropis sangat berbumbu. Menurut ilmu botani, wilayah tropis dan sekitarnya memiliki keanekaragaman hayati lebih tinggi dibandingkan wilayah sub tropis. Ini bisa dijadikan alasan, bahwa lebih banyak tanaman di negeri tripis yagn bisa dijadikan penambah citarasa. Orang-orang tropis jadi tahu, kalau pemberian bumbu banyak pada makanan dapat menghambat pembusukan. Kenapa pembusukan cepat di daerah tropis? Karena suhu udara di daerah tropis lebih hangat dan lagipula basah (kelembaban udara tinggi, rata-rata 80 %). Ini membuat mikroba senang meninggalinya. Berbeda dengan negeri sub tropis yang sejuk/dingin tetapi kering. Contohnya : Orang Belanda tidak suka makanan berbumbu, sementara orang India suka makanan berbumbu tajam. Di Eropa sendiri, semakin ke selatan, makanan semakin berbumbu. Kalau di Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa yang ada di bagian utara memiliki citarasa cenderung hambar, maka di Italia citarasanya lebih berbumbu.
Di Indonesia saja kesukaan terhadap makanan antar suku berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah citarasa makanan Jawa Tengah/DIY dan Sumatera (khususnya Sumbar). Makanan Jateng/DIY berasa manis, masakan Padang berasa pedas. Namun, pada saat ini, orang-orang telah banyak bermigrasi. Mereka membawa serta makanannya ke tempat tinggal barunya. Walau demikian, makanan yang ada di daerah baru tersebut tetap saja disesuaikan dengan citarasa lokalnya. Contohnya : Masakan Padang sudah banyak dijumpai di luar Padang, dengan tingkat kepedasan yang sudah berkurang. Masakan Indonesia pun sudah merambah Eropa, khususnya Belanda, tapi di Belanda rasa masakannya juga lebih hambar dibandingkan rasa aslinya di Indonesia.
Kedua, makan digunakan untuk menunjukkan jati diri. Misalnya di Jepang, ikan mentah/sushi merupakan makanan terhormat untuk disajikan kepada tamu-tamu. Di Sumatra, daging adalah makanan elit. Amat memalukan bila tidak bisa menghidangkan daging. Lain lagi di Jawa, jika bertamu, pasti akan disuguhi makanan. Apapun jenis makanannya, si tamu diusahakan memakannya.
Ketiga, makan/diet sebagai simbol realigi. Misalnya dalam agama Islam, kambing lebih banyak digunakan dalam ritual agama—akikah/selamatan kelahiran bayi, khitanan. Bahkan di negara Arab, makanan cepat saji menggunakan daging kambing, bukan sapi. Dalam agama Katolik, anggur diibaratkan sebagai darah Kristus, roti adalah dagingnya. Bahkan, uparaca-upacara adat tradisional juga menggunakan makanan sebagai sesaji.
Keempat, makanan sebagai alat komunikasi. Bagaimana caranya? Makan bersama dalam keluarga adalah simbol kehangatan hubungan dalam keluarga tersebut. Ketika ada acara-acara, makanan itu juga sebagai tali pengikat silaturahmi. Pesta makan juga sering diselenggarakan untuk merayakan/menghormati seseorang, kelompok, atau peristiwa penting. Banyak waktu dan uang yang dikeluarkan untuk memnuhi selera makan tamu-tamunya. Ini sering membuat seseorang harus mengeluarkan uang diluar kemampuannya.
Kelima, makanan adalah penunjuk status ekonomi seseorang. Contoh : makan beras dianggap lebih elit dibanding makan jagung atau ubi. Ini bisa menjadi masalah dalam pengadaannya, jika penduduk bertambah maka konsumsi akan bertambah juga. Beras putih dianggap lebih elit daripada beras yang masih ada kulit arinya/beras setengah giling yang masih mengandung dedak/bekatul. Padahal gizinya lebih banyak beras yang masih ada bekatulnya dibandingkan beras putih. Memang, rasanya lebih enak beras putih.
Keenam, makanan juga bisa jadi simbol kekuasaan.Seorang majikan memberikan makanan berbeda kepada pembantunya, yang harganya lebih murah. Tahanan diberi makanan berkualias rendah, makanan itu danggap sebagai hukumannya juga. Negara yang berumsuhan akan saling menghentikan embargo bahan pangan.

Gaya Hidup Makan

Dunia modern, akses cepat, transportasi mudah, kesibukan tinggi, itu yang membuat cara ber-diet kita telah berubah drastis. Kita ingin makan tanpa memasak, yang penting kenyang. Sering kita mengabaikan ‘tintihan’ dan ‘jeritan’ tubuh kita yang ingin diberi makanan yang ‘benar’. Stress membuat diri kita sering lupa makan. Banyak diantara kita yang memikirkan “Bagaimana mendapatkan uang banyak?” tapi tidak memikirkan, “Bagaimana mendapatkan hidup sehat bahagia sejahtera?” Kita sering makan di restoran cepat saji, kan? Enak ya? Mudah didapat dan cepat. Junk Food jadi sangat populer karenanya. Untunglah di Indonesia, Junk Food merupakan makanan kelas atas. Orang bisa makan makanan itu kalau punya uang cukup banyak. Kalau uangnya cuma sedikit, kita lebih memilih makan di warteg saja. Dilihat dari cara diet yang benar, mana yang lebih baik? Tentu saja junk food lebih buruk daripada makanan warteg. Bagi yang belum sadar akan hal itu, bersiaplah dengan bahaya kegemukan dan obesitas.
Namun, saat ini, sudah banyak restoran-restoran yang mulai menyajikan menu-menu sehat—bahkan bahannya organik. Lagipula kita bukan robot,  jadi boleh-boleh saja makan makanan enak. Hanya saja tidak sering. Anda bisa pergi ke restoran kesukaan Anda sebulan sekali. (berbagai sumber)
  
 

All Good Things! | Desenvolvido por EMPORIUM DIGITAL